Sabtu, 23 Juli 2022

Caruk Maruknya Sepakbola Timur Tengah Mesir

 Penduduk Mesir gegap gempita lihat klub sepakbola negaranya sukses menang sensasional buat ticket Piala Dunia 2018. The Pharaohs - nama mempunyai Slot Judi Online Mesir makna Pasukan Firaun - meyakinkan kemenangan melalui Mohamed Salah yang sukses menjalankan titik putih dalam menit akhir. Kemenangan tipis 2-1 seperti jadi impian anyar buat Mesir.

Kegirangan penduduk seantero Mesir bukan tanpa ada argumen, dikarenakan Tim nasional Mesir tak cicipi acara Piala Dunia waktu 28 tahun. Kali terakhir, The Pharaohs menyemarakkan Piala Dunia edisi 1990 serta 1934. Itu juga tanpa ada sekalinya menuai kemenangan.

Walau begitu, maksud Mesir mulai helaian anyar di Piala Dunia 2018, kembali selesai mengiris hati. Salah serta teman-temanya terima kekalahan di semuanya kompetisi, antara lain oleh Uruguay (1-0), Arab Saudi (2-1), serta Rusia (3-1) yang terkelompok di Kelompok A.

Sumpah Mesir di Piala Dunia belum terlanjur raib, walaupun sebenarnya mereka anyar mengikut tiga dari 21 edisi. Tidak tahu kapan The Pharaohs dapat tunjukkan taji sesungguhnya, yang umum mereka tampilkan di Piala Afrika.

Terhebat di Benua Afrika Slot Online Terpercaya

Di era 1950-an, penilaian Barat tengah dicegah dengan inspirasi pan-Arab. Inspirasi ini yaitu penilaian nasionalisme Arab buat memberi dukungan penghimpunan sekian banyak negara di lokasi Afrika Utara serta Asia Barat. Inspirasi itu dibawa oleh Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser.



Waktu di Benua Afrika, Mesir diketahui selaku negara dengan record emas sangat banyak di Piala Afrika. Sejumlah tujuh trophy, The Pharaohs menguasai sepakbola Afrika, diikuti Kamerun dengan 5 gelar, serta Ghana empat gelar.


Edisi pertama Piala Afrika tahun 1957, yaitu injakan awalan Mesir ukir catatan baik. Ketika itu, cuman ada tiga musuh yang dijumpai The Pharaohs, ialah Sudan, Ethiopia, serta Afrika Selatan. Tahap awalan, Mesir tekuk Sudan dengan score 2-1. Sesi final, bergantian Ethiopia yang dibabat 0-4.


Lalu, waktu Piala Afrika edisi ke-2  1959, Mesir kembali keluar selaku juara. Pasukan Firaun tertera kedua kalinya juara berturutan di pertandingan pertama serta ke-2 .


Seusai persembahkan gelar ke-2 , The Pharaohs kehilangan bentuk dominasinya. Mereka mesti tunggu paling tidak 27 tahun buat kembali bercahaya di dataran Benua Hitam. Di lain bagian, kehidupan penduduk Mesir lagi memperoleh kendala dari barat.